21.1.14

Preface

Sebenarnya, sudah dari dulu-dulu sekali saya ingin menulis atau, yah, memposting tulisan saya di blog. Walaupun hanya tulisan koyol yang bisa saya susun. Tapi keinginan itu hanya sekedar keinginan saja, apalagi keinginan yang keluar dari pemalas sombong seperti saya (yang pertama memang benar, yang kedua gak gitu juga sih). Dan mungkin keinginan saya tersebut akhirnya bisa terwujud lewat tulisan perdana saya ini. Saya memang tidak pandai menyusun kata-kata yang bagus, tapi minimal dengan bahasa saya yang kacau, maksud saya walaupun sulit ditangkap, akhirnya akan tertangkap juga.

Sebelum ini, saya punya banyak sekali blog yang tidak pernah diurus, alias hanya buat saja. Isinya pun tak ada yang berarti, hanya sekedar postingan omong kosong yang benar-benar omong kosong. Tapi, mungkin dari sekarang, yah, mungkin, saya akan lebih banyak menulis. Bukan untuk mengikuti jejak Raditya Dika, tapi lebih untuk mengisi waktu saya ketika mata saya yang agak minus ini lelah membaca (novel maksudnya). Tapi sebenarnya, lelah membaca bukan alasan utama, ada alasan lain yang tidak bisa saya sebutkan. Ha ha.
Tulisan ini memang hanya sedikit, tapi lama juga saya menyusunnya. Hmm, itu sepadan untuk orang yang malas mengikuti pelatihan menulis, yang bahkan diadakan gratis, seperti saya. Saya jadi ingin melihat bagaimana Walter Isaacson atau Dan Brown atau Karen Armstrong menulis buku yang tebalnya hampir 5 cm (saya benar-benar mengukurnya) dan isi dari tiap kalimatnya bermakna. Tapi memang tak ada gunanya membandingkan seorang profesional dengan amatiran, kecuali semangat dan motivasinya, mungkin.

No comments:

Post a Comment